Haters.....kenapa mereka ada di dunia ini ???

Setiap orang pasti punya haters. Apalagi klo dia orang baik. Tambah semakin banyak haters nya. Kok bisa gitu? Ya kan orang baik g perlu bilang klo dirinya baik. Tp orang jahat selalu nyari temen buat bisa dihasut.

Terus gmn caranya ngadepin haters? Sabar & ikhlas. Anggep aja itu ujian yg Allah berikan lewat perantara si haters.
Logikanya gini, Allah pengen kamu naik kelas, tp amalmu masih kurang, nah buat nglengkapin amalmu, Allah datengin tuh para haters.

Kalau km bisa sabar ngadepin si haters, kamu lulus ujiannya. InsyaAllah bisa naik kelas, tp kalau kamu g sabar, ya... msh harus ujian lagi. Latian sabar & ikhlas lagi.

Jd buat yg suka dibully, difitnah, dijelekin, diomongin disana sini hadapi dgn tawakkal. Si haters tu ibaratnya lg transfer pahalanya ke km, masa dikasih pahala cuma2 g seneng. Susah lho nyari pahala.

Don't be sad. Serahin pasrahin sm Allah. InsyaAllah diluar suasana hingar bingar, hatimu bakalan tetep adem.

Love yourself & Love each other

With love
@dianhandari

"Lagi dan Lagi......Jadi Pejuang Long Distance Marriage 'LDM'


Pembuka :
Assalamualaikum Wr. Wb. Teman-teman pembaca setia….Sebelum membaca curhatan saya tentang Long Distance Marriage atau bahasa kerennya ‘LDM’ di bawah ini. Bolehlah ya sedikit pembuka dari saya …Sebenernya tulisan ini udah lumayan lama saya tulis dan saya posting di instagram saya, tepatnya tanggal 10 Mei 2019 bertepatan dengan awal bulan suci Ramadhan. Nah karena tulisan ini saya bikin pake deep heart, jadi sayang banget kalau cuman di posting di ig aja, nah sekalian aja saya masukin ke blog ini. Siapa tau pembaca ada yang sedang bernasib sama. Sama-sama jadi “Pejuang LDM” siapa tau bisa menambah sedikit motivasi buat menjalani hari-hari dengan penuh kerinduan…..hehe..Selamat membaca…….

 Ini kisahku……
Alhamdulillah udah memasuki Ramadhan hari ke-5. Flashback ke hari Minggu, sehari sebelum puasa pertama. Sore itu, pak suami mendapat pesan dari rekan kerjanya, yang minta izin tdk masuk karena ingin melewatkan hari pertama puasa bersama keluarga. Dan semua orang pastinya menginginkan itu, berkumpul bersama keluarga tidak hanya dihari pertama puasa, kalau bisa full selama ramadhan, atau bahkan bisa bersama selamanya, tanpa terpisah jarak dan waktu.

Jadi inget tahun 2018 kemarin, pertengahan tahun pak suami mendapat amanah yang mnegharuskan kita untuk LDM lagi. Yahhhh… lagi – lagi LDM. Syok pasti, karena untuk kesekian kalinya harus jauh, apalagi ditambah tugas dan tanggung jawab lebih besar bikin kita jarang ketemu. Padahal kita sudah terbiasa menjalani LDM, bahkan sejak pertama menikah. Satu hal yang bikin nyesek, kita sudah memprediksi Ramadhan tahun 2019 nggak bisa barengan.

Sering saya dan suami berfikir, ini nikmat atau istidraj. Disatu sisi kita dapat nikmat yang bahkan banyak orang impikan dan perebutkan dengan berbagai cara. Tapi Allah memberikan dengan sangat mudahnya. Di sisi lain harus mengorbankan keluarga dengan berjauhan lagi. Kenapa begitu? Ya…. Waktu bersama tidak bisa diulang kembali, moment-moment yang harusnya dilewatkan bersama menjadi hilang. Terkadang tanpa kita sadari, ada hal yang kita anggap itu nikmat, tapi ternyata yang sebenarnya terjadi adalah istidraj. Allah memberikan nikmat terus menerus dikala hamba-Nya masih suka bermaksiat, hatinya masih kotor, sholat bolong-bolong dan berbagai kemaksiatan lainnya, sampai suatu saat Allah berikan musibah yang membuatnya tersadar. Itu yang kami takutkan. Tapi bismillah….. apapun yang terjadi libatkan Allah dalam setiap episode-episode dalam kehidupan kita.

Seberapa beratkah LDM itu ???
Tergantung bagaimana pasangan itu menyikapinya, dibutuhkan pengertian dari pasangan kita dan keluarga besar. Kebetulan saya dan suami sudah LDR selama 4 tahun dan LDM selama 5 tahun.

Seringkali masalah dating bukan dari pihak keluarga dan pasangan, tetapi dari orang lain yang bukan siapa-siapa kita. Sudah hokum alam, kita yang ngelakuin, orang lain yang ngomentari.

Itu juga terjadi pada saya dan suami. Dibilang boroslah karena harus dapur 2, si cewek yang nyamperin cowoknya kayak nggak punya malu (lha kan udah suami istri, dan prinsip kami, mana yang waktunya selo ‘longgar’ gentian nyamperin) dan yang parah katanya nikah cuma buat identitas aja karena nggak serumah.

Apapun itu, Alhamdulillah bisa kami lewati dengan senyuman.

Buat yang masih LDM semangat, karena kalian nggak sendirian, masih banyak pejuang-pejuang LDM diluaran sana. Buat yang nggak atau belum pernah LDM, jangan sekali – kali nyinyirin yang LDM. Bisa jadi keadaan LDM berpindah ke kalian. Kita tidak pernah tau masa depan seperti apa, jangan sampai nyinyiran kalian berujung LDM di masa depan.

Selamat berpuasa, semoga kita mendapatkan rahmat di bulan penuh berkah ini.
Aamiin ya Rabbalálamin…

Penutup ……
Gimana man teman setelah baca curhatan ku waktu itu. Maaf apabila ada salah-salah kata atau tulisan yg bikin kalian nggak enak bacanya…
Jangan lupa koment y …
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Festival Desa Wisata dan Jambore Kelompok Sadar Wisata Tingkat Kabupaten Semarang Tahun 2019


Assalamualaikum Wr. Wb
Hay….man teman semua… mumpung msh segar diingatan, aku bakalan mereviev acara “Festival Desa Wisata dan Jambore Kelompok Sadar Wisata Tingkat Kabupaten Semarang Tahun 2019” tanggal 15 – 16 Juni 2019 yang bertepatan hari Sabtu - Minggu.
Awalnya aku sama suami lagi muter-muter nyari tempat cucian mobil, dari lebaran belum dicuci sama sekali baik di dalem maupun luarnya jadi berasa debu dimana-mana, dan setelah berkeliling nyari di daerah ungaran dan kebanyakan antri panjang, akhirnya diputuskan ke tempat cucian yang biasanya di dekat Alun – alun Bung Karno Kalirejo. Karena antriannya lumayan panjang juga, kita putuskan buat jalan-jalan ke Alun – alun Kalirejo yang berada persis di Exit Tol Ungaran.

Sampai disana kita excited banget,, ternyata lagi ada acara yang sepertinya meriah dan terkonsep dengan apik. Fyi….sejak ada Exit Tol Ungaran, geliat perekonomian di Kabupaten Semarang khususnya Ungaran menjadi semakin ramai, apalagi Alun-Alun Bung Karno yang di pugar menjadi daya tarik tersendiri dan sering ada event besar disana. Pintu untuk masuk sebenernya banyak, bisa dari mana aja,, tapi afdolnya sih lewat pintu utama ini, yang langsung disuguhkan dengan permainan alat musik angklung dll, tapi kebetulan pas kita masuk mereka lagi istirahat.

Selanjutnya, ada tempat penukaran uang. Jadi makanan dan jajanan yang dijual disini belinya dengan koin yang sudah disediakan dengan pecahan 2,5k alias Rp 2.500,- dan 5k setara Rp 5.000,-. Karena kebetulan kita baru saja sarapan, jadi nukerinnya cuma Rp 25.000,- buat jajan aja.


Konsep yang disajikan di Festival ini ada 3 yaitu :

1.       Traditional Market


yaitu sejenis pasar tradisional yang terbuat dari bambu dan atapnya terbuat dari sejenis anyaman daun. Terdapat pondok-pondok yang juga terbuat dari bambu, klo orang jaman dulu bilangnya jualan di lincak (bener gak sih..hehe). Keunikan lain yang ditemukan yaitu baju orang yang berjualan, mereka menggunakan pakaian adat khas daerah masing-masing. emang sih masing seputaran Semarang, tapi pakaian yang dipakai beragam. Tempat untuk menyimpan makanan dan pembungkusnya juga unik, umumnya terbuat dari gerabah ataupun anyaman. 


Dawet khas Lerep Kabupaten Semarang, tempatnya menggunakan gerabah dan gelasnya juga terbuat dari gerabah kecil,, unik banget.





Ibu ini sedang berjualan bubur pelangi dengan jajanan khas tempo dulu serba godokan. Pembungkusnya pun menggunakan daun jati. Hmmm...jadi inget masa kecil, mainan pake daun jati buat bungkusnya.


Nah kalau yang ini jualan aneka cemilan yang serba godokan, dijamin bebas kolesterol,hehe... Ada jagung rebus, pisang rebus dll. Tempatnya juga dari piring anyaman. Ibu penjualnya luwes banget.


Sego iriban....agak aneh ditelingaku sih, baru pertama kali dengernya. kalau diamati itu nasi di bungkus daun pisang, dan cara bakarnya dimasukkan ke bambu. Dari keterangan tulisannya nasi iriban berisi dari nasi putih, ayam panggang, sambal kelapa, sayur urab-urab yang terdiri dari cikra cikri, jagung dan kacang panjang.




Kebetulan karena muter-muternya lumayan lama, jadilah kita laper lagi, padahal baru aja makan. Pas banget ada gudeg, dan gudegnya enak banget karena makannya di besek dan sendoknya pakai daun pisang.


2.      Panggung Hiburan
Kemarin pas kita di sana kebetulan sedang ada penilaian lomba dari masing-masing Desa Wisata se Kabupaten Semarang. Ada yang menari dengan diiringi alat musik, ada yang berpantun kemudian menari dan sebagainya, yang jelas mereka terlihat sangat totalitas dalam mengikuti lomba ini. Salut deh…




3.      Stand yang menampilkan promosi setiap desa wisata
Letaknya di sekeliling traditional market dan panggung hiburan. setiap stand berisi satu desa wisata dan menampilkan ciri khas dan potensi wisata desa tersebut. Ada yang menampilkan koleksi benda-benda antinya tempo dulu, ada yang menjual susu sapi, ada yang menampilkan kopi tradisional dan ada juga yang mempromosikan jamu khas desa mereka.


Over all secara keseluruhan, festival desa wisata ini menarik dan murah meriah tanpa dipungut biaya masuk, paling kalau nggak jajan cuma bayar parkiran aja,, hehe.... 
Pengunjung juga bisa tahu potensi wisata yang ada di Kabupaten Semarang dan yang pasti banyak spot-spot foto buat selfi.

oke deh.....segitu dulu ulasan kali ini. Apabila ada salah tulis mohon dimaafkan dan silahkan koment di bawah.

Akhir kata, 
Wassalamualaikum Wr. Wb

GERAKAN PENGENDALIAN OPT PADI DI KABUPATEN SRAGEN



Foto bersama sebelum gerakan pengendalian OPT dimulai

Pasti banyak yang bertanya – tanya, apa sih Gerakan Pengendalian OPT Padi itu ??
Jadi Gerakan Pengendalian OPT Padi adalah suatu kegiatan untuk mengamankan pertanaman padi dari gangguang serangan OPT.
OPT sendiri kepanjangan dari Organisme Pengganggu Tumbuhan yang terdiri dari hama dan penyakit (semoga kapan2 bisa bikin tulisan tentang OPT sendiri).

Pengendalian OPT dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Pengendalian secara pre-emtif : pengendalian dilakukan sejak sebelum tanam, bisa dengan pengolahan lahannya atau perlakuan benih dengan perendaman, dsb.
2. Pengendalian secara responsif : pengendalian ini dilakukan dipertanaman apabila masih terjadi serangan OPT.

Menurut Petunjuk Teknis yang disusun oleh BPTPHP Provinsi Jawa Tengah, tujuan dari gerakan pengendalian adalah :
1.      Memberdayakan dan meningkatkan kepedulian masyarakat tani akan pentingnya pengendalian OPT melalui gerakan pengendalian.
2.      Memotivasi masyarakat untuk ikut aktif mengendalikan OPT secara bersama di daerah potensi atau endemis serangan OPT.
3.      Mengevaluasi tindakan pengendalian OPT pada tanaman padi.
4.      Merumuskan rekomendasi pengendalian OPT Tanaman Padi.

Secara teknis di lapangan, Gerakan Pengendalian yang biasa disebut “Gerdal” yang dianggari oleh BPTPHP Jawa Tengah terbagi menjadi 2 yaitu dari anggaran APBD dan APBN. Berbeda penganggaran, berbeda pula bahan pengendalian yang digunakan dan sarana alat pelindung yang diberikan. Bahan pengendalian dibedakan menjadi 2 yaitu menggunakan kimiawi bdan menggunakan agens hayati.
Arahan dari Tim BPTPHP Jawa Tengah

Kebetulan gerdal yang saya datangi beserta tim BPTPHP Jawa Tengah di Kelompok Tani Rejeki, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen anggaran bersumber dari APBD dengan OPT sasaran kresek dan patah leher.  Arahan dari BPTPHP Jawa Tengah diantaranya sebagai berikut, dalam pengendalian OPT ada dua cara yaitu pengendalian sejak sebelum tanam (preemtif) dan pengendalian di pertanaman ketika terjadi serangan (responsif).

Di Kelompok Tani Rejeki pengendalian dilakukan pada saat tanaman muda yaitu dengan  dalam upaya pengendalian OPT yang sesuai dengan prinsip-prinsip PHT, pengembangan agens hayati dan biopestisida dalam budidaya tanaman sangat diperlukan salah satunya menggunakan Paenibacillus polymyxa yang mampu mengendalikan penyakit kresek. Karena efek kerja yang ditimbulkan dari agens hayati ini butuh proses, maka aplikasi dilakukan sebelum ada serangan.
Petani sedang mengisi tangki dengan agens hayati yang telah disediakan oleh petugas

Ketika akan mengaplikasikan sebaiknya di lakukan pengecekan tank yang untuk menyemprot, sebelumnya digunakan untuk pestisida kimia atau tidak, karena jika tercampur dengan pestisida kimiawi, tingkat efektivitasnya menjadi berkurang, jadi tank nya harus dicuci dahulu. Selain itu waktu aplikasi juga harus diperhatikan, penyemprotan efektif dilakukan pada  pagi hari atau sore hari dan perhatikan tekanan dari noozle, karena tekanan yang tinggi dapat mengakibatkan bakteri yang ada menjadi rusak.
Pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT Cabai

Diharapkan setelah adanya kegiatan gerakan pengendalian OPT padi, anggota  Kelompok Tani Rejeki menjadi terpicu kembali untuk mengaktifkan kelompok taninya. Walaupun belum ada bantuan dari pemerintah, kelompok tani bisa melakukan kegiatan sendiri secara swadaya. Hal ini terlihat dari antusiasme masing-masing anggota kelompok tani dalam sesi tanya jawab setelah kegiatan penyemprotan di lahan telah selesai.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam dunia perlindungan tanaman, apabila ada salah kata dalam penulisan, saya mohon maaf sebesar-besarnya.

Sumber :
Petunjuk Teknis Tanaman Pangan BPTPHP Provinsi Jawa Tengah
- Laporan Gerakan Pengendalian dari Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman       Temanggung. 
- Laporan Gerakan Pengendalian dari Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman       Semarang. 

XPANDER JELAJAH HUTAN PINUS KRAGILAN DI MAGELANG




Assalamualaikum Wr. Wb

Nggak terasa sudah memasuki puasa hari ke-7. Kebetulan saya dan pak suami bisa pulang ke Magelang. Nah mumpung weekend dan bingung mau ngapain, dari pada mager  cuma di rumah aja akhirnya kita memutuskan buat jalan-jalan.  Awalnya bingung nyari lokasi, yang deket, nggak macet dan tempat parkirnya enak. Akhirnya kita putuskan buat mengunjungi “Top Selfie Hutan Pinus Kragilan Magelang”. Dari rumah deket banget cuma tinggal naik ke atas sekitar 20 menit sampai.

Kita pergi kesana berlima, saya, suami, adiknya suami, dan 2 ponakan yang kebetulan umi dan abinya sedang kajian minggu pagi. Berhubung kesananya rame-rame jadilah kita pergi naik mobil. Dan untuk pertama kalinya XPander melucur ke Kragilan. Sebenernya klo lewat jalan menuju Kragilan kita sudah sering, kebetulan rute pulang dari Semarang – Magelang lebih enak lewat Salatiga Kopeng karena menghindari macet yang kadang berbarengan dengan Truk pengangkut pasir ketika melewati rute biasanya.



Kalau dari rumah, tinggal lurus ke atas ke arah pakis, terus nanti ada plang “Top Selfi Kragilan” belok kanan, nah dari situ jalan mulai naik turun dan berkelok-kelok. Alhamdulillah karena menggunakan XPander nyaman aja dan nggak ngerasain goncangan pas jalan berkelok-kelok. MasyaAllah Tabarakallah.

Ini nih alamat lokasinya :
Nama Wisata            : Top Selfie Hutan Pinus Kragilan
Alamat                        : Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang 56193

Akhir kata Wassalamualaikum Wr.  Wb….


dan seperti biasa, ini oleh-olehnya...berupa foto...hhehe....










PERSIAPAN MENYAMBUT BULAN RAMADHAN 1440 H TAHUN 2019


Assalamualaikum Wr. Wb.
Nggak terasa sebentar lagi umat muslim memasuki bulan penuh berkah, bulan yang dinanti dan ditunggu-tunggu kedatangannya, apalagi kalau bukan bulan Ramadhan 1440 H.
Buat saya dan suami bulan Ramadhan kali ini sangat special,, yahhh Alhamdulillah kita bisa berbuka dan sahur bareng lagi (setelah Long Distance Married….again). Sebelumnya saya dan suami jarak jauh lagi Semarang – Purwokerto, tepatnya September 2018. Tiba-tiba kabar mengejutkan kami terima, ini antara kabar bahagia dan sedih perbedaannya tipis banget. Suami mendapat promosi jabatan yang mengharuskan untuk stay di Purwokerto karena ruas yang ditangani meliputi Pejagan – Prupuk – Tegal – Ajibarang – Wangon. Kabar baiknya Alhamdulillah MasyaAllah suami mendapat promosi jabatan, hal yang tidak kami duga dan kami mimpikan sebelumnya karena itu diluar prediksi kita berdua (Mungkin nanti kalau da waktu akan saya ceritakan dimari, InsyaAllah). Dan kabar syedihnya…kami harus berpisah sementara waktu dari hari senin – jumat, bahkan sabtu minggu kalau ada tamu di lapangan, pak suami absen pulang ke Semarang.
Alhamdulillahnya, karena kantor induk dan kantor Balai nya berada di Semarang dan sering ada rapat-rapat jadi Alhamdulillah suami sering balik Semarang, walaupun wira-wiri entah itu pakai kereta api atau sopir kantor. Sore dateng, malam tidur, pagi berangkat kerja (rapat-rapat), sorenya balik lagi ke Purwokerto. Begitulah selama 6 bulan dijalani suami. Apalagi masalah lapangan yang crowded banyak longsor dan lubang-lubang di jalan (bukan lubang berjalan lho ya……hehe).
Sampai akhirnya bulan Maret 2019, suami mendapat amanah baru pindah Satker ke Semarang, Alhamdulillah disitu saya dan suami sujud syukur dan tak henti-hentinya mengucap syukur Alhamdulillah atas Kuasa dan Pertolongan Allah yang sangat nyata kami terima dihidup kami (next time akan saya ceritakan lagi secara rinci). Finally, setelah 6 bulan LDM again,,, kami disatukan kembali. MasyaAllah. Percayalah, Skenario Allah jauh lebih indah dari rencana-rencana yang telah kita program dan kita rencanakan. Itulah kenapa Ramadhan kali ini hampir sama seperti Ramadhan tahun 2016, karena kami telah dipersatukan kembali dalam satu atap. 
Back to the topic, Jadi persiapan apa yang dilakukan dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan dalam keluarga kami? Yukkk…Check this out :
1.      Budget, harus ada anggaran khusus
Bulan Ramadhan walaupun kita puasa siang nggak makan, tapi pas mau buka mata saya kadang kalap, pengennya beli semua yang menggoda mata, padahal setelah buka dan kenyang, makanannya sisa banyak. Jadi bukannya ngirit malah pengeluaran membengkak. Biasanya saya menabung khusus untuk bulan Ramadhan jauh-jauh bulan sebelum Ramadhan. Selain untuk keperluan sehari-hari, juga untuk membeli pakaian dan kue-kue lebaran, dan parsel yang akan kita kasih ke sanak keluarga.
2.      Pulang ke rumah bapak ibu di Kebumen dan bapak ibu mertua di Magelang.
Selain pulang karena minta maaf, kami juga membawakan semacam kebutuhan buat puasa seperti gula pasir, teh, kopi, susu, sirup, sarden, tepung, dll. Apa saja yang mereka biasa gunakan dalam berbuka atau sahur. Kebetulan kebutuhan keluarga Kebumen dan Magelang berbeda, jadi tidak saya samakan, ingetnya harus tetap adil walaupun tidak sama. Walaupun kalau pulang selalu bawa oleh-oleh, tapi beda rasanya membelikan untuk persiapan puasa, coba deh…
3.      Membeli Baju buat Lebaran.
Emang sih lebaran masih lama, tapi saya pikir mumpung ada waktu luang kenapa enggak nyicil beli baju lebaran. Eitttss….tunggu, belinya bukan cuma buat saya dan suami, tapi buat orang tua juga dan buat orang-orang yang sudah masuk daftar (harus dibikin daftar dulu biar g pusing dan kelewatan belinya).
Kebetulan kemarin ada undangan resepsi pernikahan di Solo Jawa Tengah, jadi dari rumah sudah saya planning mau mampir ke PGS (Pusat Grosir Solo) dan shoping center lainnya. Alhamdulillah di PGS sudah komplit mau nyari apa aja, dari kemeja pria, mukena, gamis, batik sarimbit, koko, sarung ada bahan kain juga ada. Di PGS berjam – jam dan cukup di satu tempat itu ada semua. Untuk harga lumayan miring dibanding dengan toko-toko muslim yang ada di Semarang.hehe… dan belum sesak dengan antrian orang yang mau sama-sama beli buat lebaran. Hanya saya dan suami saja di toko itu.
Pengalaman saya tahun lalu,, berhari-hari kami bergerilya mencari baju lebaran buat keluarga dan harus berjubel dengan orang dengan niatan yang sama, lumayan menghemat waktu bisa untuk fokus ibadah kita.
Masalah anggaran beli baju, saya sudah menabung jauh-jauh bulan untuk keperluan Ramadhan, jadi diambilkan dari situ dan nggak perlu nunggu THR cair dulu.
4.      Merutinkan membaca Al-Qur’an agar fasih
Ini perlu banget, biar kita sudah adaptasi dan terbiasa membaca, apalagi yang jarang baca Al-Quran,, biar bisa kejar target khatam Al-Qur’an. Saya akui kadang iman suka naik turun, pas semangat-semangatnya Al-Qur’an dibaca terus,, eh giliran iman lagi turun jarang-jarang buka. Astagfirullah…..istiqomah itu berat banget.
5.      Persiapan Fisik dengan rutin puasa Senin dan Kamis
Alhamdulillah semoga yang sudah terbiasa dengan puasa senin dan kamis, Allah lancarkan puasa Ramadhannya.  Apalagi musim pancaroba seperti sekarang ini, kemarin panas sekarang hujan terus dan banyak yang terkena flu, diobati dulu yuk biar awal puasa kita sudah fit kembali.
6.      Menyiapkan Menu – Menu Berbuka dan Sahur
Namanya juga ibu rumah tangga, biar nggak bingung menyiapkan menu-menu sahur dan buka plus takjilnya, saya sudah browsing-browsing dan mencatat variasi sayuran, lauk pauk dan takjilnya, biar nggak monoton itu-itu aja. Lebih praktisnya sih beli yang sudah mateng, pasti banyak nanti pedagang-pedangan  dadakan, tapi masa tiap hari beli terus. Coba di googling nanti banyak variasi menu, bahkan ada yang sudah membuat jadwal menu sampai Ramdhan full 30 hari. Asikk nggak tuh…hehe…
7.      Belanja bahan makanan dan buat Food Prep
Kalau yang satu ini, sudah saya lakuin dari dulu,, jadi belanja sekalian buat satu minggu atau beberapa hari kedepan, kemudian saya kemas sedemikian rupa menggunakan wadah-wadah yang tertutup. Jadi sayuran dan bahan masakan akan awet dan memudahkan kita dalam proses memasak karena biasanya sudah kita bersihkan dan potong-potong dan tinggal di cuci kalau mau dimasak.
8.   The last but not least, persiapan paling penting itu hati kita. Mantapkan niat dan bersihkan hati kita. Nggak mau kan pahala yang kita dapet nggak sempurna padahal kita udah nahan laper dan haus seharian, hanya gara-gara urusan hati. Lagi puasa jengkel sama temen, lagi puasa iri sama temen. Udah mulai sekarang buang jauh-jauh penyakit hati itu, mau iri, hasad, dengki.
Ingat rejeki yang sudah tertakar tidak akan pernah tertukar. Jadi buat apa iri sama rejeki temen apalagi masalah THR…uuppzzz… inget rejeki itu nggak hanya dari gaji dan THR aja. Kebaikan yang kamu terima dari orang lain itu juga rejeki, senyum yang kamu dapat itu juga rejeki, kesehatan kamu dan keluarga itu juga rejeki. Yuk perbanyak syukur kurangi mengeluh. InsyaAllah hidup kita akan berkah dan bahagia. Aamiin…

Demikianlah persiapan menyambut bulan Ramadhan dikeluarga kecil kami, semoga bisa menginspirasi dan apabila ada salah-salah kata, saya pribadi mohon maaf seikhlasnya. Dan mohon kritik saran yang membangun untuk blog saya.  Akhir kata Wassalamualaikum Wr.  Wb…

With Love
@dianhandari