Assalamualaikum Wr. Wb.
Nggak terasa sebentar lagi umat
muslim memasuki bulan penuh berkah, bulan yang dinanti dan ditunggu-tunggu
kedatangannya, apalagi kalau bukan bulan Ramadhan 1440 H.
Buat saya dan suami bulan
Ramadhan kali ini sangat special,, yahhh Alhamdulillah kita bisa berbuka dan
sahur bareng lagi (setelah Long Distance Married….again). Sebelumnya saya dan
suami jarak jauh lagi Semarang – Purwokerto, tepatnya September 2018. Tiba-tiba
kabar mengejutkan kami terima, ini antara kabar bahagia dan sedih perbedaannya
tipis banget. Suami mendapat promosi jabatan yang mengharuskan untuk stay di
Purwokerto karena ruas yang ditangani meliputi Pejagan – Prupuk – Tegal –
Ajibarang – Wangon. Kabar baiknya Alhamdulillah MasyaAllah suami mendapat
promosi jabatan, hal yang tidak kami duga dan kami mimpikan sebelumnya karena
itu diluar prediksi kita berdua (Mungkin nanti kalau da waktu akan saya
ceritakan dimari, InsyaAllah). Dan kabar syedihnya…kami harus berpisah
sementara waktu dari hari senin – jumat, bahkan sabtu minggu kalau ada tamu di
lapangan, pak suami absen pulang ke Semarang.
Alhamdulillahnya, karena kantor
induk dan kantor Balai nya berada di Semarang dan sering ada rapat-rapat jadi
Alhamdulillah suami sering balik Semarang, walaupun wira-wiri entah itu pakai
kereta api atau sopir kantor. Sore dateng, malam tidur, pagi berangkat kerja
(rapat-rapat), sorenya balik lagi ke Purwokerto. Begitulah selama 6 bulan
dijalani suami. Apalagi masalah lapangan yang crowded banyak longsor dan
lubang-lubang di jalan (bukan lubang berjalan lho ya……hehe).
Sampai akhirnya bulan Maret 2019,
suami mendapat amanah baru pindah Satker ke Semarang, Alhamdulillah disitu saya
dan suami sujud syukur dan tak henti-hentinya mengucap syukur Alhamdulillah
atas Kuasa dan Pertolongan Allah yang sangat nyata kami terima dihidup kami
(next time akan saya ceritakan lagi secara rinci). Finally, setelah 6 bulan LDM
again,,, kami disatukan kembali. MasyaAllah. Percayalah, Skenario Allah jauh
lebih indah dari rencana-rencana yang telah kita program dan kita rencanakan.
Itulah kenapa Ramadhan kali ini hampir sama seperti Ramadhan tahun 2016, karena
kami telah dipersatukan kembali dalam satu atap.
Back to the topic, Jadi persiapan
apa yang dilakukan dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan dalam keluarga kami? Yukkk…Check
this out :
1. Budget,
harus ada anggaran khusus
Bulan Ramadhan walaupun kita puasa siang
nggak makan, tapi pas mau buka mata saya kadang kalap, pengennya beli semua
yang menggoda mata, padahal setelah buka dan kenyang, makanannya sisa banyak.
Jadi bukannya ngirit malah pengeluaran membengkak. Biasanya saya menabung
khusus untuk bulan Ramadhan jauh-jauh bulan sebelum Ramadhan. Selain untuk
keperluan sehari-hari, juga untuk membeli pakaian dan kue-kue lebaran, dan
parsel yang akan kita kasih ke sanak keluarga.
2. Pulang ke
rumah bapak ibu di Kebumen dan bapak ibu mertua di Magelang.
Selain pulang karena minta maaf, kami juga
membawakan semacam kebutuhan buat puasa seperti gula pasir, teh, kopi, susu,
sirup, sarden, tepung, dll. Apa saja yang mereka biasa gunakan dalam berbuka
atau sahur. Kebetulan kebutuhan keluarga Kebumen dan Magelang berbeda, jadi
tidak saya samakan, ingetnya harus tetap adil walaupun tidak sama. Walaupun
kalau pulang selalu bawa oleh-oleh, tapi beda rasanya membelikan untuk
persiapan puasa, coba deh…
3. Membeli Baju
buat Lebaran.
Emang sih lebaran masih lama, tapi saya pikir
mumpung ada waktu luang kenapa enggak nyicil beli baju lebaran. Eitttss….tunggu,
belinya bukan cuma buat saya dan suami, tapi buat orang tua juga dan buat
orang-orang yang sudah masuk daftar (harus dibikin daftar dulu biar g pusing
dan kelewatan belinya).
Kebetulan kemarin ada undangan resepsi
pernikahan di Solo Jawa Tengah, jadi dari rumah sudah saya planning mau mampir
ke PGS (Pusat Grosir Solo) dan shoping center lainnya. Alhamdulillah di PGS
sudah komplit mau nyari apa aja, dari kemeja pria, mukena, gamis, batik
sarimbit, koko, sarung ada bahan kain juga ada. Di PGS berjam – jam dan cukup
di satu tempat itu ada semua. Untuk harga lumayan miring dibanding dengan
toko-toko muslim yang ada di Semarang.hehe… dan belum sesak dengan antrian
orang yang mau sama-sama beli buat lebaran. Hanya saya dan suami saja di toko
itu.
Pengalaman saya tahun lalu,, berhari-hari
kami bergerilya mencari baju lebaran buat keluarga dan harus berjubel dengan
orang dengan niatan yang sama, lumayan menghemat waktu bisa untuk fokus ibadah
kita.
Masalah anggaran beli baju, saya sudah
menabung jauh-jauh bulan untuk keperluan Ramadhan, jadi diambilkan dari situ
dan nggak perlu nunggu THR cair dulu.
4. Merutinkan
membaca Al-Qur’an agar fasih
Ini perlu banget, biar kita sudah adaptasi dan
terbiasa membaca, apalagi yang jarang baca Al-Quran,, biar bisa kejar target
khatam Al-Qur’an. Saya akui kadang iman suka naik turun, pas
semangat-semangatnya Al-Qur’an dibaca terus,, eh giliran iman lagi turun
jarang-jarang buka. Astagfirullah…..istiqomah itu berat banget.
5. Persiapan
Fisik dengan rutin puasa Senin dan Kamis
Alhamdulillah semoga yang sudah terbiasa
dengan puasa senin dan kamis, Allah lancarkan puasa Ramadhannya. Apalagi musim pancaroba seperti sekarang ini,
kemarin panas sekarang hujan terus dan banyak yang terkena flu, diobati dulu
yuk biar awal puasa kita sudah fit kembali.
6. Menyiapkan
Menu – Menu Berbuka dan Sahur
Namanya juga ibu rumah tangga, biar nggak
bingung menyiapkan menu-menu sahur dan buka plus takjilnya, saya sudah
browsing-browsing dan mencatat variasi sayuran, lauk pauk dan takjilnya, biar
nggak monoton itu-itu aja. Lebih praktisnya sih beli yang sudah mateng, pasti
banyak nanti pedagang-pedangan dadakan,
tapi masa tiap hari beli terus. Coba di googling nanti banyak variasi menu,
bahkan ada yang sudah membuat jadwal menu sampai Ramdhan full 30 hari. Asikk
nggak tuh…hehe…
7. Belanja
bahan makanan dan buat Food Prep
Kalau yang satu ini, sudah saya lakuin dari
dulu,, jadi belanja sekalian buat satu minggu atau beberapa hari kedepan,
kemudian saya kemas sedemikian rupa menggunakan wadah-wadah yang tertutup. Jadi
sayuran dan bahan masakan akan awet dan memudahkan kita dalam proses memasak
karena biasanya sudah kita bersihkan dan potong-potong dan tinggal di cuci
kalau mau dimasak.
8. The last but
not least, persiapan paling penting itu hati kita. Mantapkan niat dan bersihkan
hati kita. Nggak mau kan pahala yang kita dapet nggak sempurna padahal kita
udah nahan laper dan haus seharian, hanya gara-gara urusan hati. Lagi puasa
jengkel sama temen, lagi puasa iri sama temen. Udah mulai sekarang buang
jauh-jauh penyakit hati itu, mau iri, hasad, dengki.
Ingat rejeki yang sudah tertakar tidak akan
pernah tertukar. Jadi buat apa iri sama rejeki temen apalagi masalah
THR…uuppzzz… inget rejeki itu nggak hanya dari gaji dan THR aja. Kebaikan yang
kamu terima dari orang lain itu juga rejeki, senyum yang kamu dapat itu juga
rejeki, kesehatan kamu dan keluarga itu juga rejeki. Yuk perbanyak syukur
kurangi mengeluh. InsyaAllah hidup kita akan berkah dan bahagia. Aamiin…
Demikianlah persiapan
menyambut bulan Ramadhan dikeluarga kecil kami, semoga bisa menginspirasi dan
apabila ada salah-salah kata, saya pribadi mohon maaf seikhlasnya. Dan mohon
kritik saran yang membangun untuk blog saya.
Akhir kata Wassalamualaikum Wr.
Wb…
With
Love
@dianhandari