Ini adalah prosesi siraman pas acara nikahan aku yg kutulis di lbog lama ku
Prosesi Siraman
Semoga bisa menjadi inspirasi semua yang baca.
|
Sungkeman / Pangabekten
Sebelum
melakukan siraman calon pengantin melakukan sungkeman kepada Bapak dan Ibu
pengantin. Acara sungkeman ini menunjukkan tanda bakti seorang anak kepada
orang tua dan dan sekaligus menjadi ajang mencurahkan rasa terima kasih dan
permohonan maaf dan doa restu seorang anak kepada orang tuanya.
|
|
Sungkeman / Pangabekten
Sebelum melakukan siraman calon pengantin melakukan sungkeman kepada Bapak dan Ibu pengantin. Acara sungkeman ini menunjukkan tanda bakti seorang anak kepada orang tua dan dan sekaligus menjadi ajang mencurahkan rasa terima kasih dan permohonan maaf dan doa restu seorang anak kepada orang tuanya. |
|
Calon pengantin wanita dibimbing bapak dan ibu menuju tempat siraman |
|
Foto dulu sebelum melakukan rangkaian prosesi siraman. Bapak ibu keliatan sedih banget, mungkin gara-gara mau ngelepas anak perempuan satu-satunya. |
|
Kegiatan diawali dengan menyiapkan air siraman yang berasal
dari 7 sumber ke dalam gentong. Sumber air siraman biasanya diambil dari masjid
besar, rumah besan, rumah pini sepuh, dan rumah adat yang kemudian diaduk
dengan campuran bunga.
|
|
Kegiatan
diawali dengan menyiapkan air siraman yang berasal dari 7 sumber ke dalam
gentong. Sumber air siraman biasanya diambil dari masjid besar, rumah besan,
rumah pini sepuh, dan rumah adat yang kemudian diaduk dengan campuran bunga. |
|
Siraman pertama kali dilakukan oleh Bapak calon pengantin dan
diikuti oleh Ibu calon pengantin. Setelah Bapak Ibu selesai melakukan siraman
baru ketujuh pini sepuh yang melakukan siraman. Untuk calon pengantin wanita,
pini sepuh yang melakukan siraman haruslah berjenis kelamin wanita.
|
|
Disiramin sama ibu tercinta. |
|
Disiramin sama saudaranya mbah uti dari Purworejo |
|
Sesajen dalam acara siraman |
|
Yang nyiramin air itu Budhe Siti, aku biasa manggil mamak Siti,, itu istrinya Pakdhe Kasim (Kakaknya Bapak) |
|
Yang ini Bulek yah,, istrinya Om Kabul (Adeknya Ibuk) |
|
Yang ini Bulek Sri (Adek ragilnya Bapak) |
|
Ini Bulek Nunung (Adek nya ibuk) |
|
Ini Bulek Yem, istrinya Om Ari (Adeknya Ibuk) |
|
Terakhir yang nyiramin dukun mantennya. Beliau juga masih saudaranya bapak tapi beda mbah. |
|
Dukun mantennya baik hati banget. |
|
Bapak calon pengantin menuangkan
air kendil dan memandu calon pengantin
untuk melakukan wudhu
|
|
Pecah Kendi
Kendi yang digunakan untuk siraman diambil. Ibu pengantin perempuan atau Pameas
(untuk siraman pengantin pria) atau orang yang terakhir akan memecahkan kendi
dan mengatakan "Wis Pecah Pamore" - artinya sekarang sang pengantin
siap untuk menikah.
|
|
Pecah Kendi
"Wis Pecah Pamore" - artinya sekarang sang pengantin siap untuk
menikah
|
|
Gendhongan
Kedua orangtua pengantin perempuan menggendong anak mereka yang melambangkan
"ngentaske" artinya mengentaskan seorang anak.
|
|
Dulangan Kapungkasan
Suapan terakhir calon pengantin dari orang tuanya. Calon pengantin duduk diapit
orang tua.
|
|
Ngerik
Setelah acara Siraman, pengantin perempuan duduk di dalam kamarnya. Pemaes lalu
mengeringkan rambutnya dan memberi pewangi di rambutnya. Rambutnya lalu disisir
dan digelung atau dibentuk konde. Setelah Pemaes mengeringkan wajah dan leher
sang pengantin, lalu ia mulai mendandani wajah sang pengantin. Lalu sang pengantin
akan dipakaikan baju kebaya dan kain batik. Sesajian untuk upacara Ngerik pada
dasarnya sama untuk acara siraman. Biasanya supaya lebih mudah sesajian untuk
siraman digunakan / dimasukkan ke kamar pengantin dan dipakai untuk sesajian
upacara Ngerik.
|
|
Pangkas Rikmo lan Tanam Rikmo
Acara memotong sedikit rambut pengantin perempuan dan potongan rambut tersebut
ditanam di rumah belakang.
|
|
Pangkas Rikmo lan Tanam Rikmo Acara memotong sedikit rambut pengantin perempuan dan potongan rambut tersebut ditanam di rumah belakang. |