Festival Desa Wisata dan Jambore Kelompok Sadar Wisata Tingkat Kabupaten Semarang Tahun 2019


Assalamualaikum Wr. Wb
Hay….man teman semua… mumpung msh segar diingatan, aku bakalan mereviev acara “Festival Desa Wisata dan Jambore Kelompok Sadar Wisata Tingkat Kabupaten Semarang Tahun 2019” tanggal 15 – 16 Juni 2019 yang bertepatan hari Sabtu - Minggu.
Awalnya aku sama suami lagi muter-muter nyari tempat cucian mobil, dari lebaran belum dicuci sama sekali baik di dalem maupun luarnya jadi berasa debu dimana-mana, dan setelah berkeliling nyari di daerah ungaran dan kebanyakan antri panjang, akhirnya diputuskan ke tempat cucian yang biasanya di dekat Alun – alun Bung Karno Kalirejo. Karena antriannya lumayan panjang juga, kita putuskan buat jalan-jalan ke Alun – alun Kalirejo yang berada persis di Exit Tol Ungaran.

Sampai disana kita excited banget,, ternyata lagi ada acara yang sepertinya meriah dan terkonsep dengan apik. Fyi….sejak ada Exit Tol Ungaran, geliat perekonomian di Kabupaten Semarang khususnya Ungaran menjadi semakin ramai, apalagi Alun-Alun Bung Karno yang di pugar menjadi daya tarik tersendiri dan sering ada event besar disana. Pintu untuk masuk sebenernya banyak, bisa dari mana aja,, tapi afdolnya sih lewat pintu utama ini, yang langsung disuguhkan dengan permainan alat musik angklung dll, tapi kebetulan pas kita masuk mereka lagi istirahat.

Selanjutnya, ada tempat penukaran uang. Jadi makanan dan jajanan yang dijual disini belinya dengan koin yang sudah disediakan dengan pecahan 2,5k alias Rp 2.500,- dan 5k setara Rp 5.000,-. Karena kebetulan kita baru saja sarapan, jadi nukerinnya cuma Rp 25.000,- buat jajan aja.


Konsep yang disajikan di Festival ini ada 3 yaitu :

1.       Traditional Market


yaitu sejenis pasar tradisional yang terbuat dari bambu dan atapnya terbuat dari sejenis anyaman daun. Terdapat pondok-pondok yang juga terbuat dari bambu, klo orang jaman dulu bilangnya jualan di lincak (bener gak sih..hehe). Keunikan lain yang ditemukan yaitu baju orang yang berjualan, mereka menggunakan pakaian adat khas daerah masing-masing. emang sih masing seputaran Semarang, tapi pakaian yang dipakai beragam. Tempat untuk menyimpan makanan dan pembungkusnya juga unik, umumnya terbuat dari gerabah ataupun anyaman. 


Dawet khas Lerep Kabupaten Semarang, tempatnya menggunakan gerabah dan gelasnya juga terbuat dari gerabah kecil,, unik banget.





Ibu ini sedang berjualan bubur pelangi dengan jajanan khas tempo dulu serba godokan. Pembungkusnya pun menggunakan daun jati. Hmmm...jadi inget masa kecil, mainan pake daun jati buat bungkusnya.


Nah kalau yang ini jualan aneka cemilan yang serba godokan, dijamin bebas kolesterol,hehe... Ada jagung rebus, pisang rebus dll. Tempatnya juga dari piring anyaman. Ibu penjualnya luwes banget.


Sego iriban....agak aneh ditelingaku sih, baru pertama kali dengernya. kalau diamati itu nasi di bungkus daun pisang, dan cara bakarnya dimasukkan ke bambu. Dari keterangan tulisannya nasi iriban berisi dari nasi putih, ayam panggang, sambal kelapa, sayur urab-urab yang terdiri dari cikra cikri, jagung dan kacang panjang.




Kebetulan karena muter-muternya lumayan lama, jadilah kita laper lagi, padahal baru aja makan. Pas banget ada gudeg, dan gudegnya enak banget karena makannya di besek dan sendoknya pakai daun pisang.


2.      Panggung Hiburan
Kemarin pas kita di sana kebetulan sedang ada penilaian lomba dari masing-masing Desa Wisata se Kabupaten Semarang. Ada yang menari dengan diiringi alat musik, ada yang berpantun kemudian menari dan sebagainya, yang jelas mereka terlihat sangat totalitas dalam mengikuti lomba ini. Salut deh…




3.      Stand yang menampilkan promosi setiap desa wisata
Letaknya di sekeliling traditional market dan panggung hiburan. setiap stand berisi satu desa wisata dan menampilkan ciri khas dan potensi wisata desa tersebut. Ada yang menampilkan koleksi benda-benda antinya tempo dulu, ada yang menjual susu sapi, ada yang menampilkan kopi tradisional dan ada juga yang mempromosikan jamu khas desa mereka.


Over all secara keseluruhan, festival desa wisata ini menarik dan murah meriah tanpa dipungut biaya masuk, paling kalau nggak jajan cuma bayar parkiran aja,, hehe.... 
Pengunjung juga bisa tahu potensi wisata yang ada di Kabupaten Semarang dan yang pasti banyak spot-spot foto buat selfi.

oke deh.....segitu dulu ulasan kali ini. Apabila ada salah tulis mohon dimaafkan dan silahkan koment di bawah.

Akhir kata, 
Wassalamualaikum Wr. Wb