Ini cerita kita berdua, dan ini ruang cinta kita
Semoga ……
Kita berbeda dalam semua…
Kecuali Cinta
Guys...resepsi pernikahanku menggunakan prosesi adat jawa karena
kebetulan aku dan suamiku keturunan Jawa asli. Disini aku share foto-foto dan
penjelasan tentang prosesi pernikahan di adat Jawa. Sebelum resepsi aku udah
ada siraman & akad nikah. Pertama, Pada awal prosesi, pengantin pria yang
diiringi oleh keluarga tiba di depan gerbang rumah pengantin wanita dan
pengantin wanita keluar dari kamar pengantin dengan diapit oleh dua orang tetua
perempuan dan diikuti dengan orangtua dan keluarganya.
|
Pengantin Pria beserta rombongan tiba di depan rumah pengantin wanita |
|
Prosesi
"Panggih"
Panggih (Jawa) berarti bertemu. Upacara Panggih termasuk melempar sirih atau
balang-balangan suruh, memecah telor (dilaksanakan oleh mempelai pria) dan
mencuci kaki (mempelai wanita mencuci kaki mempelai pria sebagai wujud
pengabdian seorang istri kepada suami).
MAKNA :
Melempar sirih atau "balangan gantal" melambangkan ikatan kejernihan
pikiran. Balangan berarti ‘melempar’, sedangkan gantal berarti ‘daun sirih
sudah ikat benang’. Suruh ikat benang sebagai lambang perjodohan telah teikat
tali suci. selain juga melambangkan suatu perwujudan perkenalan pertama antara
calon suami calon istri.
|
|
Prosesi
"Sindur Binayang"
Bapak dari pengantin wanita menarik kedua mempelai dengan selendang merah yang
tepiannnya berhias kain putih berlekuk – lekuk (sindur) yang dikerukupkan pada
kedua lengan mempelai. Sedangkan sang ibu mendorong dari belakang.
MAKNA :
Sindur ini bermakna bahwa orangtua membimbing anaknya dalam membina rumah
tangga
|
|
Prosesi "Timbang / Pangkon" Sesampainya di pelaminan, bapak pengantin wanita memangku kedua mempelai dan ibu mempelai wanita bertanya mana yang lebih berat yang dijawab dengan jawaban sama beratnya oleh bapak.
MAKNA : Prosesi timbang atau pangkon ini mengisyaratkan kasih sayang pada anak dan menantu sama beratnya. |
|
Prosesi "Tanem"
Setelah prosesi "timbang" dilaksanakan, kemudian disusul dengan prosesi "tanem", yaitu bapak pengantin wanita mendudukkan kedua mempelai di pelaminan.
MAKNA : Bahwa orangtua telah merestui pernikahan mereka. |
|
Prosesi
"Tompo Koyo"
Tampa kaya ialah sebuah tahap pengantin pria memberikan ‘lambang harta’cara
dikucurkan ke pangkuan pengantin wanita dibawah alasi kain. Tampa kaya
mempunyai makna simbolik bahwa seorang pria tanggung jawab cukupi kebutuhan
keluarga. ‘Lambang harta’ terdiri segala macam biji-bijian uang logam sebagai
simbol rejeki melimpah. Diusahakan isi jangan sampai tercecer,
karena tercecer
melambangkan sikap boros.
|
|
Setelah prosesi
"Tompo Koyo" dari pengantin pria yang diterima oleh pengantin wanita,
kemudian pengantin wanita serahkan ‘lambang harta’sudah diikat ke Ibu. hal ini
mempunyai makna simbolis wujud bakti seorang anak memberi apabila orang tua
membutuhkan
|
|
Prosesi "Dahar Klimah / Dulang-dulangan" Prosesi selanjutnya adalah dahar klimah atau dulang-dulangan, yaitu kedua mempelai saling menyuapi yang dilakukan sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan minum air putih.
MAKNA : Prosesi ini mengandung harapan agar kedua mempelai senantiasa rukun, saling tolong menolong serta sepenanggungan dalam menempuh hidup baru. Selain itu juga mengandung makna sebagai ungkapan saling mencintai dan saling memperhatikan pada pasangan |
|
Lanjutan prosesi
"Dahar Klimah / Dulang-dulangan", yaitu minum air putih
|
|
Prosesi
"Sungkeman"
Kedua mempelai berlutut atau jongkok didepan orang tua, menyembah.
MAKNA :
Mempunyai makna simbolik yaitu tanda bakti anak ke orang tua telah membesarkan
hingga dewasa, permohonan anak ke orang tua supaya ampuni salah,memohon doa
restu supaya dalam membina bahtera rumah tangga dapat bahagia sejahtera.
Pengantin pria lepaskan keris merupakan lambang kekuatan dipakai ketika
sungkeman, hal ini mempunyai makna simbolik penghormatan ke orang tua.serta
sebesar apapun pangkat atau kekuatan dimiliki oleh anak, maka dihadapan
orangtua tidak boleh ditampakkan.
|
|
Prosesi
"Sungkeman"
Kedua mempelai berlutut atau jongkok didepan orang tua, menyembah.
MAKNA :
Mempunyai makna simbolik yaitu tanda bakti anak ke orang tua telah membesarkan
hingga dewasa, permohonan anak ke orang tua supaya ampuni salah,memohon doa
restu supaya dalam membina bahtera rumah tangga dapat bahagia sejahtera.
Pengantin pria lepaskan keris merupakan lambang kekuatan dipakai ketika
sungkeman, hal ini mempunyai makna simbolik penghormatan ke orang tua.serta
sebesar apapun pangkat atau kekuatan dimiliki oleh anak, maka dihadapan
orangtua tidak boleh ditampakkan.
|
|
Prosesi
"Sungkeman"
Kedua mempelai berlutut atau jongkok didepan orang tua, menyembah.
MAKNA :
Mempunyai makna simbolik yaitu tanda bakti anak ke orang tua telah membesarkan
hingga dewasa, permohonan anak ke orang tua supaya ampuni salah,memohon doa
restu supaya dalam membina bahtera rumah tangga dapat bahagia sejahtera.
Pengantin pria lepaskan keris merupakan lambang kekuatan dipakai ketika
sungkeman, hal ini mempunyai makna simbolik penghormatan ke orang tua.serta
sebesar apapun pangkat atau kekuatan dimiliki oleh anak, maka dihadapan
orangtua tidak boleh ditampakkan.
|